STRATEGI E-COMMERCE
Strategi organisasional merupakan formula berbasis global mengenai;
1) upaya perusahaan untuk mencapai misi organisasi, 2) tujuan yang ingin
dicapai, 3) rencana dan kebijakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Strategi e-commerce merupakan formulasi dan
eksekusi visi perusahaan baru atau perusahaan yang sudah beroperasi,
yang bertujuan untuk melakukan busines secara elektronik. Strategi
merupakan hal yang penting dalam busines. Namun, proses pengembangan
strategi merupakan hal yang lebih penting. Kekuatan proses perencanaan
strategi terletak pada eksekutif korporasi, manager general perusahaan,
pemilik usaha kecil, utamanya untuk melakukan penilaian terhadap posisi
perusahaan saat ini. Proses perencanaan strategi juga melibatkan para
stakeholder utama, meliputi dewan direktor, karyawan dan patner
strategis. Pengembangan strategi akan berbeda, bergantung pada tipa
strategi, metoda implementasi, ukuran atau skala perusahaan dan
pendekatan yang digunakan. Fase proses perencanaan strategi terdiri
atas; pertama, inisiasi strategi. Pada fase inisiasi strategi,
perusahaan menyiapkan langkah-langkah inisial yang dibutuhkan, mereview
visi dan misi organisasi, menganalisis industrinya, posisi perusahaan
dan posisi pesaing, pertimbangan berbagai isu inisiasi, menguji internal
perusahaan dan lingkungan perusahaan. Aktivitas yang prinsip meliputi
penyetingan misi dan tujuan organisasi, pengujian kekuatan dan kelemahan
organisasi, penilaian faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi
busines dan pelaksanaan analisis pesaing. Dalam hal ini, aspek yang
ditekankan terletak pada pengujian kontribusi potensial internet dan
teknologi yang ada terhadap busines. Outcome spesifik pada fase ini
yaitu; analisis perusahaan dan proposisi nilai, kompetensi inti,
peramalan dan analisis kompetitor atau pesaing.
Kedua, fase fomulasi strategi. Formulasi strategi merupakan
kegiatan pengembangan strategi untuk mengeksploitasi peluang dan
pengelolaan ancaman dalam suatu lingkungan busines, dari sudut kekuatan
dan kelemahan korporasi. Aktivitas dan outcome spesifik pada fase ini
adalah; evaluasi peluang e-commerce yang spesifik, menganalisis
biaya-manfaat, melakukan penilaian dan managemen risiko, perolehan
daftar projek atau perolehan aplikasi e-commerce yang disetujui, strategi penetapan harga dan sebuah rencana busines yang akan digunakan pada fase implementasi strategi.
Ketiga, implementasi strategi. Implementasi strategi
merupakan pengembangan terinci, perencanaan jangka pendek untuk
melaksanakan proyek yang disetujui pada formulasi strategi. Aktivitas
dan outcome spesifik pada fase ini adalah; pembentukan tim WEB yang
menginisiasi dan mengelola eksekusi rencana, pelibatan patner busines,
pembentukan aliansi busines dan korporasi vitual, proses managemen
busines, perekayasaan proses busines, pengenalan perubahan dalam
organisasi, perencanaan projek, alokasi sumber daya dan managemen projek
serta, mengembangkan program managemen perubahan secara efektif.
Implementasi strategi memerlukan investasi infrastruktur yang
signifikan. Oleh karena itu, cara yang baik untuk memulai kegiatan
implementasi strategi adalah dengan melakukan implementasi pada projek
pilot, sebelum investasi yang signifikan dilakukan.
Keempat, penilaian strategi. Penilaian strategi merupakan kegiatan evaluasi kemajuan matriks e-commerce
secara berkelanjutan, menuju tujuan strategik perusahaan, perolehan
tindakan korelasi dan reformulasi strategi (apabila diperlukan). Pada
penilaian strategi, pengukuran spesifik disebut dengan matriks yang
menilai progres strategi.
Pada perencanaan strategi, perusahaan dapat menggunakan berbagai alat
dan teknik perencanaan strategis. Beberapa alat dan teknik yang dapat
digunakan meliputi; 1) analisis SWOT (suatu metodologi yang mensurvei
peluang dan ancaman eksternal, serta hubungan keduanya dengan kekuatan
dan kelemahan internal perusahaan), 2) balanced scorecard
(suatu alat managemen yang menilai progres organisasional menuju tujuan
strategik melalui pengukuran kinerja pada sejumlah area yang berbeda).
E-COMMERCE GLOBAL
Aktivitas elektronik global seperti electronic Funds Transfer dan Electronik Data Interchange
dalam mendukung B2B dan repetitif lain serta transaksi keuangan
standardisasian, telah dilakukan kurang lebih sejak 25 tahun yang lalu.
Keunggulan utama aplikasi e-commerce ini terletak pada
kemampuan untuk melakukan busines setiap saat, dari berbagai tempat dan
biaya yang layak. Meskipun terdapat peluang dan benefit yang ditawarkan
oleh globalisasi, namun terdapat beberapa hambatan pada global e-commerce.
Beberapa hambatan tersebut antara lain; perusahaan dihadapkan pada
berbagai pekerjaan yang berisiko dan menjadi lebih sulit ketika dampak
internasional dipertimbangkan. Hambatan ini meliputi autentikasi pembeli
dan penjual, penggenerasian dan pemeliharaan kepercayaan, pemenuhan
order dan pengiriman atau distribusi barang dan jasa yang tepat waktu,
keamanan dan nama domain. Isu kultural, kultur dan transalasi bahasa,
isu administratif isu geografik dan lokalisasi serta isu ekonomi
merupakan area identifikasian dari sifat atau penghalang yang dibuat
seseorang untuk menghalangi e-commerce global. Solusi yang
dapat diaplikasi untuk mengatasi hambatan tersebut yaitu; menjadi
strategik, mengenal audiensi, melakukan lokalisasi, berpikir global dan
bertindak secara konstan, menilai campur tangan manusia,
mengklarifikasi, mendokumentasi dan menjelaskan serta menawarkan jasa
yang dapat mereduksi hambatan.
Aplikasi e-commerce juga termasuk aplikasi internet pada
usaha kecil dan menengah dipertimbangkan sebagai alat busines yang dapat
dinilai. Keberhasilan pada tahapan implementasi e-commerce
untuk usaha kecil dan menengah tidak hanya terkait dengan masalah
kesempatan. Para peneliti telah mengidentifikasi faktor-faktor
kesuksesan kritis yang dapat membantu perusahaan dalam menentukan
kesuksesan usaha kecil dan menengah dalam e-commerce.
Faktor-faktor tersebut antara lain; memandang produk sebagai sesuatu
yang kritis, metoda pembayaran harus fleksibel, pembayaran secara
elektronik harus aman, pengendalian inventori merupakan hal yang
krusial, jasa logistik harus cepat dan reliabel, adanya dukungan
pemilik, dukungan pemasok, visibilitas pada internet yang tinggi,
bergabung dengan komunitas online dan terakhir, sebuah web seharusnya
menyediakan berbagai jasa atau fitur yang diperlukan oleh konsumen atau
pelanggan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar