STRATEGI E-COMMERCE
Strategi organisasional merupakan formula berbasis global mengenai;
1) upaya perusahaan untuk mencapai misi organisasi, 2) tujuan yang ingin
dicapai, 3) rencana dan kebijakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Strategi e-commerce merupakan formulasi dan
eksekusi visi perusahaan baru atau perusahaan yang sudah beroperasi,
yang bertujuan untuk melakukan busines secara elektronik. Strategi
merupakan hal yang penting dalam busines. Namun, proses pengembangan
strategi merupakan hal yang lebih penting. Kekuatan proses perencanaan
strategi terletak pada eksekutif korporasi, manager general perusahaan,
pemilik usaha kecil, utamanya untuk melakukan penilaian terhadap posisi
perusahaan saat ini. Proses perencanaan strategi juga melibatkan para
stakeholder utama, meliputi dewan direktor, karyawan dan patner
strategis. Pengembangan strategi akan berbeda, bergantung pada tipa
strategi, metoda implementasi, ukuran atau skala perusahaan dan
pendekatan yang digunakan. Fase proses perencanaan strategi terdiri
atas; pertama, inisiasi strategi. Pada fase inisiasi strategi,
perusahaan menyiapkan langkah-langkah inisial yang dibutuhkan, mereview
visi dan misi organisasi, menganalisis industrinya, posisi perusahaan
dan posisi pesaing, pertimbangan berbagai isu inisiasi, menguji internal
perusahaan dan lingkungan perusahaan. Aktivitas yang prinsip meliputi
penyetingan misi dan tujuan organisasi, pengujian kekuatan dan kelemahan
organisasi, penilaian faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi
busines dan pelaksanaan analisis pesaing. Dalam hal ini, aspek yang
ditekankan terletak pada pengujian kontribusi potensial internet dan
teknologi yang ada terhadap busines. Outcome spesifik pada fase ini
yaitu; analisis perusahaan dan proposisi nilai, kompetensi inti,
peramalan dan analisis kompetitor atau pesaing.
Kedua, fase fomulasi strategi. Formulasi strategi merupakan
kegiatan pengembangan strategi untuk mengeksploitasi peluang dan
pengelolaan ancaman dalam suatu lingkungan busines, dari sudut kekuatan
dan kelemahan korporasi. Aktivitas dan outcome spesifik pada fase ini
adalah; evaluasi peluang e-commerce yang spesifik, menganalisis
biaya-manfaat, melakukan penilaian dan managemen risiko, perolehan
daftar projek atau perolehan aplikasi e-commerce yang disetujui, strategi penetapan harga dan sebuah rencana busines yang akan digunakan pada fase implementasi strategi.
Ketiga, implementasi strategi. Implementasi strategi
merupakan pengembangan terinci, perencanaan jangka pendek untuk
melaksanakan proyek yang disetujui pada formulasi strategi. Aktivitas
dan outcome spesifik pada fase ini adalah; pembentukan tim WEB yang
menginisiasi dan mengelola eksekusi rencana, pelibatan patner busines,
pembentukan aliansi busines dan korporasi vitual, proses managemen
busines, perekayasaan proses busines, pengenalan perubahan dalam
organisasi, perencanaan projek, alokasi sumber daya dan managemen projek
serta, mengembangkan program managemen perubahan secara efektif.
Implementasi strategi memerlukan investasi infrastruktur yang
signifikan. Oleh karena itu, cara yang baik untuk memulai kegiatan
implementasi strategi adalah dengan melakukan implementasi pada projek
pilot, sebelum investasi yang signifikan dilakukan.
Keempat, penilaian strategi. Penilaian strategi merupakan kegiatan evaluasi kemajuan matriks e-commerce
secara berkelanjutan, menuju tujuan strategik perusahaan, perolehan
tindakan korelasi dan reformulasi strategi (apabila diperlukan). Pada
penilaian strategi, pengukuran spesifik disebut dengan matriks yang
menilai progres strategi.
Pada perencanaan strategi, perusahaan dapat menggunakan berbagai alat
dan teknik perencanaan strategis. Beberapa alat dan teknik yang dapat
digunakan meliputi; 1) analisis SWOT (suatu metodologi yang mensurvei
peluang dan ancaman eksternal, serta hubungan keduanya dengan kekuatan
dan kelemahan internal perusahaan), 2) balanced scorecard
(suatu alat managemen yang menilai progres organisasional menuju tujuan
strategik melalui pengukuran kinerja pada sejumlah area yang berbeda).
E-COMMERCE GLOBAL
Aktivitas elektronik global seperti electronic Funds Transfer dan Electronik Data Interchange
dalam mendukung B2B dan repetitif lain serta transaksi keuangan
standardisasian, telah dilakukan kurang lebih sejak 25 tahun yang lalu.
Keunggulan utama aplikasi e-commerce ini terletak pada
kemampuan untuk melakukan busines setiap saat, dari berbagai tempat dan
biaya yang layak. Meskipun terdapat peluang dan benefit yang ditawarkan
oleh globalisasi, namun terdapat beberapa hambatan pada global e-commerce.
Beberapa hambatan tersebut antara lain; perusahaan dihadapkan pada
berbagai pekerjaan yang berisiko dan menjadi lebih sulit ketika dampak
internasional dipertimbangkan. Hambatan ini meliputi autentikasi pembeli
dan penjual, penggenerasian dan pemeliharaan kepercayaan, pemenuhan
order dan pengiriman atau distribusi barang dan jasa yang tepat waktu,
keamanan dan nama domain. Isu kultural, kultur dan transalasi bahasa,
isu administratif isu geografik dan lokalisasi serta isu ekonomi
merupakan area identifikasian dari sifat atau penghalang yang dibuat
seseorang untuk menghalangi e-commerce global. Solusi yang
dapat diaplikasi untuk mengatasi hambatan tersebut yaitu; menjadi
strategik, mengenal audiensi, melakukan lokalisasi, berpikir global dan
bertindak secara konstan, menilai campur tangan manusia,
mengklarifikasi, mendokumentasi dan menjelaskan serta menawarkan jasa
yang dapat mereduksi hambatan.
Aplikasi e-commerce juga termasuk aplikasi internet pada
usaha kecil dan menengah dipertimbangkan sebagai alat busines yang dapat
dinilai. Keberhasilan pada tahapan implementasi e-commerce
untuk usaha kecil dan menengah tidak hanya terkait dengan masalah
kesempatan. Para peneliti telah mengidentifikasi faktor-faktor
kesuksesan kritis yang dapat membantu perusahaan dalam menentukan
kesuksesan usaha kecil dan menengah dalam e-commerce.
Faktor-faktor tersebut antara lain; memandang produk sebagai sesuatu
yang kritis, metoda pembayaran harus fleksibel, pembayaran secara
elektronik harus aman, pengendalian inventori merupakan hal yang
krusial, jasa logistik harus cepat dan reliabel, adanya dukungan
pemilik, dukungan pemasok, visibilitas pada internet yang tinggi,
bergabung dengan komunitas online dan terakhir, sebuah web seharusnya
menyediakan berbagai jasa atau fitur yang diperlukan oleh konsumen atau
pelanggan.
Minggu, 27 Januari 2013
Order, e-CRM, dan Jasa Pendukung
PEMENUHAN ORDER
Implementasi aplikasi e-commerce membutuhkan penggunaan jasa pendukung yang terkait dengan masalah; keamanan (misalnya; proteksi kecurangan), pembayaran, infrastruktur dan teknologi, pemenuhan order dan logistik. Beberapa jasa tersebut relevan untuk mendukung transaksi B2B dan B2C. Pemenuhan order mengacu pada seluruh aktivitas yang diperlukan untuk penyediaan kebutuhan konsumen terkait pemesanan suatu barang dan jasa yang tepat waktu, termasuk penyediaan seluruh jasa layanan konsumen relasian. Pemenuhan order meliputi kegiatan back-office operations yang mengarah pada aktivitas yang mendukung pemenuhan order misalnya; pengepakan, pendistribusian, pengiriman, akuntansi, managemen persediaan dan logistik. Dalam hal ini, logistik didefinisi sebagai proses perencanaan, pengimplementasian dan pengendalian arus dan penyimpanan barang, jasa dan informasi relasian yang efisien dan efektif, untuk tujuan pemenuhan kebutuhan konsumen. Pemenuhan order juga berrelasi kuat dengan front-office operations atau customer-facing activities, seperti aktivitas penjualan, pengiklanan dan perolehan order, yang dapat diamati oleh konsumen.
Proses pemenuhan order dilakukan secara bertahap. Beberapa tahapan pemenuhan order tersebut terdiri atas; 1) upaya untuk meyakinkan bahwa konsumen atau pelanggan akan dan mampu membayar, 2) pengecekan ketersediaan stok, 3) pengaturan pengiriman, 4) penjaminan, 5) replenismen, 6) produksi in-house, 7) penggunaan jasa kontraktor, 8) kontak dengan konsumen dan 9) penanganan pengembalian atau pertukaran barang oleh konsumen. Permasalahan terkait dengan pemenuhan order, secara khusus berhubungan dengan masalah rantai pasok, antara lain; ketidakmampuan pengiriman barang tepat waktu, biaya inventori yang mahal, masalah kualitas yang terjadi karena kesalahpahaman, pengiriman produk dan material yang salah, biaya untuk mempercepat operasi atau pengiriman yang mahal. Kesulitan dalam melakukan peramalan atau prediksi permintaan suatu barang dan jasa, merupakan masalah rantai pasok lainnya. Berbagai masalah tersebut dapat diselesaikan dengan melakukan perbaikan proses perolehan order, perbaikan managemen inventori dan perbaikan managemen warehousing, percepatan proses pengiriman atau distribusi barang atau jasa, upaya kolaborasi atau pencarian patner dengan perusahaan atau entitas lain dan melakukan logistik outsourcing, mengkreasi sistem logistik global integrasian serta menangani masalah retur atau penukaran barang oleh konsumen, termasuk merancang strategi pemenuhan yang inovatif (mis. strategi pemenuhan order melalui e-fulfillment).
eCRM
Customer Relationship Management (CRM) mengakui bahwa konsumen merupakan core busines dan kesuksesan perusahaan yang bergantung pada pengelolaan hubungan dengan konsumen secara efektif. Secara definisi dapat dijelaskan bahwa, CRM merupakan strategi untuk memilih dan mengelola konsumen atau pelanggan, untuk tujuan optimalisasi nilai jangka panjang. CRM fokus pada pembentukan keberlanjutan hubungan dengan pelanggan untuk jangka panjang yang menghasilkan nilai tambah bagi konsumen dan juga bagi perusahaan penjualan. Aktivitas CRM terdiri atas tiga tipa aktvitas yaitu; operasional, analitis dan kolaboratif. Oleh karena itu, CRM memerlukan kultur dan filosofi yang berpusat pada konsumen untuk mendukung pemasaran, penjualan dan proses layanan yang efektif. Program CRM meliputi; program loyalitas yang bertujuan untuk meningkatkan loyalitas konsumen, pemprospekan calon konsumen, program save dan win back dan program cross-sell (penawaran produk komplementer) dan up-sell (produk tambahan). Dalam hal ini, terdapat tiga level CRM yaitu; a) jasa foundasi yang meliputi; responsiveness, keefektifan site dan pemenuhan order, b) jasa terpusat pada pelanggan antara lain; penelusuran order, konfigurasi, kustomisasi dan keamanan atau trust, c) jasa nilai tambah dalam hal ini merupakan jasa ekstra seperti pembrokeran dinamis, auksi online, pendidikan dan pelatihan secara online.
Electronic Customer Relationship Management (eCRM) merupakan managemen hubungan dengan konsumen yang dilakukan secara elektronik. pengelolaan hubungan dengan konsumen atau pelanggan merupakan aktivitas bisnis yang telah dipraktekkan oleh suatu korporasi untuk generasi. Melalui teknologi internet, generasian data pelanggan, dapat diaplikasi dengan mudah ke dalam pemasaran, penjualan, dan database jasa konsumen untuk kegiatan analisis. Benefit eCRM antara lain provisi perhatian atau kepedulian pada konsumen superior melalui penggunaan teknologi internet dan teknologi informasi, pencapaian kepuasan konsumen dan pencapaian keunggulan kompetitif perusahaan. Sedangkan keterbatasan eCRM meliputi; kebutuhan integrasi dengan sistem informasi perusahaan lain, justifikasi biaya yang tidak mudah serta kesulitan bagi karyawan yang mobilitasnya tinggi. Kesuksesan atau kegagalan upaya CRM dapat diukur dan dimodifikasi secara real time, untuk pencapaian peningkatan ekspetasi konsumen atau pelanggan.
JASA PENDUKUNG E-COMMERCE LAIN
Pengandalan pada mangnituda inisiatif e-commerce, menyebabkan suatu perusahaan membutuhkan beberapa jasa pendukung lain. Beberapa jasa pendukung lain tersebut antara lain; pertama, dukungan jasa konsultan sebagai tenaga ahli dalam mengarahkan perusahaan klien mereka melalui jaringan yang legal, teknis operasional, strategik dan masalah operasional serta keputusan yang terarah untuk menjamin kesuksesan pada lingkungan bisnis yang baru. Dalam hal ini terdapat tiga tipa perusahaan konsultan yaitu; perusahaan konsultan yang; 1) menyediakan keahlian dalam area e-commerce namun bukan dalam bisnis tradisional, 2) perusahaan konsultan tradisional yang memelihara divisi yang fokus pada e-commerce dan 3) memasok hardware dan software e-commerce, yang menyediakan jasa konsultan teknologi (mis. SAP, oracle, Sun Mycrosystem dan lainnya).
Kedua, jasa direktori yang menyediakan link ke perusahaan, laporan berkala dan mesin pencari (search engine). Ketiga, perusahaan juga dapat melakukan outsourcing (dalam bidang teknologi informasi dan jasa aplikasi) atas jasa pendukung e-commerce dengan pertimbangan; agar perusahaan lebih meningkatkan konsentrasi pada busines inti, ketidakmampuan untuk memiliki skala ekonomi yang dinikmati oleh para outsourcers yang sering menghasilkan biaya tinggi untuk opsi in-house, kurangnya keahlian (pengalaman & sumber daya) untuk beberapa jasa pendukung yang diperlukan, ketidakmampuan untuk menjaga fluktuasi permintaan secara cepat apabila opsi in-house digunakan, serta untuk lebih memusatkan perhatian pada kompetensi inti perusahaan. Jasa pendukung lain yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan yaitu; jasa trust, konsultan online, managemen knowledge, komunitas busines global, photo digital, keamanan dan situs enkripsi, jasa trademark dan nama domain dan client matching.
Implementasi aplikasi e-commerce membutuhkan penggunaan jasa pendukung yang terkait dengan masalah; keamanan (misalnya; proteksi kecurangan), pembayaran, infrastruktur dan teknologi, pemenuhan order dan logistik. Beberapa jasa tersebut relevan untuk mendukung transaksi B2B dan B2C. Pemenuhan order mengacu pada seluruh aktivitas yang diperlukan untuk penyediaan kebutuhan konsumen terkait pemesanan suatu barang dan jasa yang tepat waktu, termasuk penyediaan seluruh jasa layanan konsumen relasian. Pemenuhan order meliputi kegiatan back-office operations yang mengarah pada aktivitas yang mendukung pemenuhan order misalnya; pengepakan, pendistribusian, pengiriman, akuntansi, managemen persediaan dan logistik. Dalam hal ini, logistik didefinisi sebagai proses perencanaan, pengimplementasian dan pengendalian arus dan penyimpanan barang, jasa dan informasi relasian yang efisien dan efektif, untuk tujuan pemenuhan kebutuhan konsumen. Pemenuhan order juga berrelasi kuat dengan front-office operations atau customer-facing activities, seperti aktivitas penjualan, pengiklanan dan perolehan order, yang dapat diamati oleh konsumen.
Proses pemenuhan order dilakukan secara bertahap. Beberapa tahapan pemenuhan order tersebut terdiri atas; 1) upaya untuk meyakinkan bahwa konsumen atau pelanggan akan dan mampu membayar, 2) pengecekan ketersediaan stok, 3) pengaturan pengiriman, 4) penjaminan, 5) replenismen, 6) produksi in-house, 7) penggunaan jasa kontraktor, 8) kontak dengan konsumen dan 9) penanganan pengembalian atau pertukaran barang oleh konsumen. Permasalahan terkait dengan pemenuhan order, secara khusus berhubungan dengan masalah rantai pasok, antara lain; ketidakmampuan pengiriman barang tepat waktu, biaya inventori yang mahal, masalah kualitas yang terjadi karena kesalahpahaman, pengiriman produk dan material yang salah, biaya untuk mempercepat operasi atau pengiriman yang mahal. Kesulitan dalam melakukan peramalan atau prediksi permintaan suatu barang dan jasa, merupakan masalah rantai pasok lainnya. Berbagai masalah tersebut dapat diselesaikan dengan melakukan perbaikan proses perolehan order, perbaikan managemen inventori dan perbaikan managemen warehousing, percepatan proses pengiriman atau distribusi barang atau jasa, upaya kolaborasi atau pencarian patner dengan perusahaan atau entitas lain dan melakukan logistik outsourcing, mengkreasi sistem logistik global integrasian serta menangani masalah retur atau penukaran barang oleh konsumen, termasuk merancang strategi pemenuhan yang inovatif (mis. strategi pemenuhan order melalui e-fulfillment).
eCRM
Customer Relationship Management (CRM) mengakui bahwa konsumen merupakan core busines dan kesuksesan perusahaan yang bergantung pada pengelolaan hubungan dengan konsumen secara efektif. Secara definisi dapat dijelaskan bahwa, CRM merupakan strategi untuk memilih dan mengelola konsumen atau pelanggan, untuk tujuan optimalisasi nilai jangka panjang. CRM fokus pada pembentukan keberlanjutan hubungan dengan pelanggan untuk jangka panjang yang menghasilkan nilai tambah bagi konsumen dan juga bagi perusahaan penjualan. Aktivitas CRM terdiri atas tiga tipa aktvitas yaitu; operasional, analitis dan kolaboratif. Oleh karena itu, CRM memerlukan kultur dan filosofi yang berpusat pada konsumen untuk mendukung pemasaran, penjualan dan proses layanan yang efektif. Program CRM meliputi; program loyalitas yang bertujuan untuk meningkatkan loyalitas konsumen, pemprospekan calon konsumen, program save dan win back dan program cross-sell (penawaran produk komplementer) dan up-sell (produk tambahan). Dalam hal ini, terdapat tiga level CRM yaitu; a) jasa foundasi yang meliputi; responsiveness, keefektifan site dan pemenuhan order, b) jasa terpusat pada pelanggan antara lain; penelusuran order, konfigurasi, kustomisasi dan keamanan atau trust, c) jasa nilai tambah dalam hal ini merupakan jasa ekstra seperti pembrokeran dinamis, auksi online, pendidikan dan pelatihan secara online.
Electronic Customer Relationship Management (eCRM) merupakan managemen hubungan dengan konsumen yang dilakukan secara elektronik. pengelolaan hubungan dengan konsumen atau pelanggan merupakan aktivitas bisnis yang telah dipraktekkan oleh suatu korporasi untuk generasi. Melalui teknologi internet, generasian data pelanggan, dapat diaplikasi dengan mudah ke dalam pemasaran, penjualan, dan database jasa konsumen untuk kegiatan analisis. Benefit eCRM antara lain provisi perhatian atau kepedulian pada konsumen superior melalui penggunaan teknologi internet dan teknologi informasi, pencapaian kepuasan konsumen dan pencapaian keunggulan kompetitif perusahaan. Sedangkan keterbatasan eCRM meliputi; kebutuhan integrasi dengan sistem informasi perusahaan lain, justifikasi biaya yang tidak mudah serta kesulitan bagi karyawan yang mobilitasnya tinggi. Kesuksesan atau kegagalan upaya CRM dapat diukur dan dimodifikasi secara real time, untuk pencapaian peningkatan ekspetasi konsumen atau pelanggan.
JASA PENDUKUNG E-COMMERCE LAIN
Pengandalan pada mangnituda inisiatif e-commerce, menyebabkan suatu perusahaan membutuhkan beberapa jasa pendukung lain. Beberapa jasa pendukung lain tersebut antara lain; pertama, dukungan jasa konsultan sebagai tenaga ahli dalam mengarahkan perusahaan klien mereka melalui jaringan yang legal, teknis operasional, strategik dan masalah operasional serta keputusan yang terarah untuk menjamin kesuksesan pada lingkungan bisnis yang baru. Dalam hal ini terdapat tiga tipa perusahaan konsultan yaitu; perusahaan konsultan yang; 1) menyediakan keahlian dalam area e-commerce namun bukan dalam bisnis tradisional, 2) perusahaan konsultan tradisional yang memelihara divisi yang fokus pada e-commerce dan 3) memasok hardware dan software e-commerce, yang menyediakan jasa konsultan teknologi (mis. SAP, oracle, Sun Mycrosystem dan lainnya).
Kedua, jasa direktori yang menyediakan link ke perusahaan, laporan berkala dan mesin pencari (search engine). Ketiga, perusahaan juga dapat melakukan outsourcing (dalam bidang teknologi informasi dan jasa aplikasi) atas jasa pendukung e-commerce dengan pertimbangan; agar perusahaan lebih meningkatkan konsentrasi pada busines inti, ketidakmampuan untuk memiliki skala ekonomi yang dinikmati oleh para outsourcers yang sering menghasilkan biaya tinggi untuk opsi in-house, kurangnya keahlian (pengalaman & sumber daya) untuk beberapa jasa pendukung yang diperlukan, ketidakmampuan untuk menjaga fluktuasi permintaan secara cepat apabila opsi in-house digunakan, serta untuk lebih memusatkan perhatian pada kompetensi inti perusahaan. Jasa pendukung lain yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan yaitu; jasa trust, konsultan online, managemen knowledge, komunitas busines global, photo digital, keamanan dan situs enkripsi, jasa trademark dan nama domain dan client matching.
E-Commerce Payment System
Metode Pembayaran dalam dunia E – Commerce :
1.Credit Card
Model pembayaran yang paling banyak digunakan dalam proses transaksi2. e-Cash
Suatu account khusus untuk pembayaran melalui internet.
3. Smart Card (cash Card)
Proses penggunaannya hampir sama dengan ATM, yakni pada saat trasnsaksi, uang langsung di debet. Untuk pembayaran di internet, user/customer harus memiliki smart card reader. Dalam pemakaiannya, alat khusus ini disambungkan ke port serial di komputer. Pada saat melakukan transaksi, kartu smart card harus digesekkan ke alat tersebut, sehingga chip yang terdapat di kartu dapat dibaca oleh komputer Untuk softwarenya, digunakan software bernama ‘e-wallet’. Contoh web site yang telah menyediakan smartcard untuk pembayaran adalah http://www.discvault.com.
4. i-Check
Model pembayaran dengan menggunakan check. Contoh situs adalah http://www.icheck.com.
5. Transaksi Model ATM
yang menyangkut hanya institusi finansial dan pemegang account yang akan melakukan pengambilan atau mendeposit uangnya dari account masing-masing. Pembayaran dua pihak tanpa perantara, transaksi dilakukan langsung antara dua pihak tanpa perantara menggunakan uang nasional-nya. Pembayaran dengan perantaraan pihak ke tiga, umumnya proses pembayaran yang menyangkut debit, kredit maupun check masuk dalam kategori ini. Ada beberapa metoda pembayaran yang dapat digunakan, yaitu: Sistem pembayaran kartu kredit on-line dan Sistem pembayaran check on-line.
5. Micropayment
Dalam bahasa sederhananya adalah pembayaran untuk uang recehan yang kecil-kecil. Mekanisme micropayment ini penting dikembangkan karena sangat diperlukan pembayaran receh yang kecil tanpa overhead transaksi yang tingi.
6. Anonymous Digital Cash
Uang elektronik yang di enkripsi, di dahului oleh David Chaum dengan Digicash-nya (http://www.digicash.com). Uang elektronik menjamin privacy dari user cash sama terjaminnya seperti uang kertas maupun coin yang kita kenal. Metoda pembayaran yang terakhir ini adalah yang paling sulit untuk di implementasikan di bandingkan empat (4) metoda yang disebutkan terdahulu. Berbeda dengan metoda-metoda pembayaran yang sebelumnya yang umumnya terkait pada check, kartu kredit maupun pihak ketiga yang dalam prosesnya selalu ada proses pencatatan identitas pemakai.
Mobile Commerce
Mobile commerce adalah pembelian dan penjualan barang dan jasa melalui wireless hand-held devices.
beberapa contoh m-commerce menurut (Harsh, 2001)
beberapa contoh m-commerce menurut (Harsh, 2001)
- pembayaran tagihan menggunakan mobile phone atau handheld devices
- menggunakan pengenalan suara pada telepon seluler untuk membeli karcis bioskop (pengenalan suara untuk memulai transaksi pada jaringan data wireless)
- pembelian tiket penerbangan menggunakan handheld devices
- pembayaran untuk file mp3 yang di download melalui telepon seluler dan handheld devices
- pembelian stok menggunakan telepon seluler atau handheld devices dan memulai jaringan wireless yang dihubungkan ke intranet penyalur.
- mobile commerce, yang terdiri dari perbankan, perdagangan pembelian ticketing pelelangan travel managemen, dan lain2.
- mobile info-service yang terdiri dari informasi cuaca, pasar modal, berita akses internet, jasa penetapan lokasi dan lain sebagainya.
- mobile service yang terdiri dari jasa perbankan, emergency, pengontrolan, serta jasa telematika lainnya.
- mobile communication yang terdiri dari komunikasi suara, pesan-pesan, SMS, mobile multimedia, dan lain-lain.
- mobile entertainment terdiri dari hiburan musik, video, games, lotere, dan lain-lain.
- Mobile office yang terdiri dari email, penjadwalan dan direktori.
- kepuasan pelanggan, penghematan baiya dan peluang bisnis baru
- dapat dilakukan dimana saja dengan light-weighted device
- pemilik tunggal mempunyai pengendalian atas data sedangkan mobile devices dapat diselaraskan
- dapat membawa penjual dan pembeli bersama-sama dengan mudah sehingga memungkinkan untuk mendapatkan laba yang lebih besar dan hubungan dengan pelanggan menjadi dekat.
- Mobile device tidak biasanya menawarkan grafik atau daya proses suatu PC
- layar yang kecil dari mobile device membatasi kompleksitas aplikasi
- masing-masing jaringan mempunyai pendekatan yang berbeda terhadap pemahaman m-commerce
Online Advertising
Satu dari banyak strategi periklanan
(promosi) yang digunakan saat ini adalah iklan online (online
advertising) melalui internet. Dibandingkan dengan bentuk iklan lain
seperti penggunaan papan reklame besar serta iklan TV, iklan online dan
internet marketing atau advertising ini dianggap sebagai salah satu yang
paling terjangkau namun merupakan bentuk iklan yang sukses. Hal ini
karena harga yang relatif lebih murah dan jauh lebih mudah untuk
dicapai(menuju sasaran), dibandingkan dengan mendirikan sebuah billboard
atau iklan TV, Jadi apa sebenarnya online advertising atau internet
advertising itu ?
Definisi Online Advertising?
Online
advertising adalah metode periklanan dengan menggunakan internet dan
World Wide Web dengan tujuan menyampaikan pesan pemasaran (promosi)
untuk menarik pelanggan. Meskipun kata itu sendiri menggambarkan hanya
satu agenda, iklan online biasanya dibagi menjadi beberapa bagian atau
teknik. Menurut para professionasl Internet Advertising, iklan online
meliputi beberapa teknik seperti iklan kontekstual pada halaman hasil
mesin pencari(search engine), iklan banner (banner ads), Rich Media Ads
(periklanan dengan melibatkan media interactiv digital seperti audio dan
video streaming), iklan jaringan sosial (social network advertising),
iklan online berdasarkan klasifikasi (online classified advertising),
jaringan periklanan (advertising networks) dan e-mail marketing, serta
bahkan e - mail spam.
Keunggulan dibandingkan dengan metode konvensional
Karena
munculnya teknologi online yang menjadi booming saat ini, perusahaan di
seluruh dunia telah sangat mengambil manfaat dari hal ini untuk
menyampaikan pesan-pesan mereka secara serentak di seluruh dunia.
Melalui penggunaan ini, beberapa profesional kemudian membuat beberapa
laporan dari keuntungan ini dibandingkan dengan metode konvensional
seperti membuat billboard dan iklan TV.
Menurut konsultan Internet Advertising, keuntungan menggunakan iklan online meliputi:
Segera
menerbitkan informasi dan konten. Salah satu dari banyak perjuangan
mendirikan sebuah iklan adalah waktu bahwa perusahaan-perusahaan harus
menunggu sebelum benar-benar membuat iklan mereka di publikasikan.
Online advertising, bagaimanapun, membuat ini lebih mudah dan lebih
cepat, serta tidak membatasi cakupan geografis dan waktu. Untuk itu,
iklan interaktif yang muncul menghadirkan tantangan-tantangan segar
bagi pengiklan, yang hingga kini masih mengadopsi strategi interruptive
(contoh iklan TV).
Efisiensi
investasi pengiklan. Online advertising memungkinkan untuk penyesuaian
iklan, termasuk konten dan diposting website. Sebagai contoh, AdWords
dan AdSense memungkinkan iklan yang ditampilkan di halaman Web yang
relevan atau berada disamping hasil pencarian dengan kata kunci yang
telah dipilih dulu.
Metode
Pembayaran. Apa pun variasi pembelian yang dipilih, pembayaran biasanya
relatif dengan respon audiens, apa lagi dengan banyaknya payment
processor online yang ada saat ini banyak tersedia seprti paypal,
alertpay, Neteler dan ain sebagainya.
Metode tidak etis iklan online
Selain metode etis periklanan online, seperti penggunaan aplikasi yang ramah pengguna, terdapat juga metode kelas iklan yang dianggap tidak etis dan bahkan mungkin dianggap ilegal. Ini termasuk aplikasi eksternal yang mengubah pengaturan sistem (seperti browser's home page), pop-up, dan memasukkan iklan ke dalam halaman web non-afiliasia, plikasi seperti itu biasanya dicap sebagai spyware atau adware.
Rabu, 23 Januari 2013
RFID (Radio Frequency Identification)
RFID (Radio Frequency Identification) atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFID berisi informasi yang disimpan secara elektronik dan dapat dibaca hingga beberapa meter jauhnya. Sistem pembaca RFID tidak memerlukan kontak langsung seperti sistem pembaca barcode
Label RFID terdiri atas mikrochip silikon dan antena. Beberapa ukuran label RFID dapat mendekati ukuran sekecil butir beras.
Label yang pasif tidak membutuhkan sumber tenaga, sedangkan label yang aktif membutuhkan sumber tenaga untuk dapat berfungsi.
Ada tiga jenis label RFID: label RFID aktif, label RFID pasif, dan label RFID semi-pasif.
Label RFID terdiri atas mikrochip silikon dan antena. Beberapa ukuran label RFID dapat mendekati ukuran sekecil butir beras.
Label yang pasif tidak membutuhkan sumber tenaga, sedangkan label yang aktif membutuhkan sumber tenaga untuk dapat berfungsi.
Ada tiga jenis label RFID: label RFID aktif, label RFID pasif, dan label RFID semi-pasif.
- Label RFID aktif biasanya lebih besar dan lebih mahal untuk diproduksi karena memerlukan sumber listrik. Label RFID aktif memancarkan sinyalnya ke pembaca label dan biasanya lebih andal dan akurat daripada label RFID pasif. Label RFID aktif memiliki sinyal lebih kuat sehingga dapat digunakan pemakaiannya di lingkungan yang sulit terjangkau seperti di bawah air, atau dari jauh untuk mengirimkan data.
- Label Pasif RFID tidak memiliki pasokan listrik internal dan bergantung pada pembaca RFID untuk mengirimkan data. Sebuah arus listrik kecil diterima melalui gelombang radio oleh antena RFID dan daya CMOS hanya cukup untuk mengirimkan tanggapan. Label Pasif RFID lebih cocok untuk lingkungan pergudangan di mana tidak ada banyak gangguan dan jarak yang relatif pendek (biasanya berkisar dari beberapa inci sampai beberapa meter). Karena tidak ada sumber daya internal, label pasif RFID lebih kecil dan lebih murah untuk diproduksi.
- Label Semi-pasif RFID mirip dengan label RFID aktif. Label semi-pasif RFID memiliki sumber daya internal, tetapi tidak memancarkan sinyal sampai pembaca RFID mentransmisikannya terlebih dahulu.
SCM (Suppyl Chain Management)
Manajemen Rantai Suplai adalah koordinasi dari bahan, informasi dan arus keuangan
antara perusahaan yang berpartisipasi. Manajemen rantai suplai bisa
juga berarti seluruh jenis kegiatan komoditas dasar hingga penjualan
produk akhir ke konsumen untuk mendaur ulang produk yang sudah dipakai.
- Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai konsumen melalui rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur ulang dan pembuangan.
- Arus informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status pesanan, arus ini berjalan dua arah antara konsumen akhir dan penyedia material mentah.
- Arus keuangan meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal pembayaran dalam penetapan kepemilikandan pengiriman. (Kalakota, 2000, h198)
- Rantai Suplai Hulu/Upstream supply chain
- Manajemen Internal Suplai Rantai/Internal supply chain management
- Segmen Rantai Suplai Hilir/Downstream supply chain segment
Jenis-Jenis E-commerce
E-commerce dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis pengguna dalam transaksi:
Bisnis ke Bisnis (B2B)
Transaksi B2B e-commerce adalah sebuah transaksi yang melibatkan dua pihak yang sama-sama organisasi atau pelaku bisnis seperti, produsen, pedagang, pengecer dan sejenisnya.
Business ke Konsumen (B2C)
Transaksi antara penjual, produsen dengan konsumen pemakai produk.
Konsumen untuk Konsumen (C2C)
Agak susah mengartikan C2C tapi beberapa transaksi awal dalam sistem ekonomi global melibatkan barter - jenis transaksi C2C. Situs lelang adalah contoh yang baik dari C2C e-commerce.
Cara efisien dalam bertransaksi dikarenakan meniadakan batasan wilayah geografis dan batasan waktu, artinya transaksi ecommerce bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja selama dapat terhubung secara online. Dalam proses ini, e-commerce biasanya mempermudah operasional dan menurunkan biaya.
Pada beberapa platform, e-commerce menjanjikan pertumbuhan eksplosif.
Contoh bentuk khusus E-commerce adalah:
Mcommerce
Mcommerce singkatan dari "mobile commerce." Cepatnya penetrasi perangkat mobile dengan akses internet telah membuka jalan yang lapang untuk perkembangan ecommerce hingga menjangkau banyak kalangan.
Fcommerce
Fcommerce adalah singkatan dari "Facebook commerce." Ini istilah yang agak kurang populer. Saya tidak menemukan makna yang lebih detil tentang fcommerce selain dari bahwa popularitas Facebook yang mendunia memberikan peluang pengguna facebook untuk bertransaksi bisnis melalui facebook.
Bisnis ke Bisnis (B2B)
Transaksi B2B e-commerce adalah sebuah transaksi yang melibatkan dua pihak yang sama-sama organisasi atau pelaku bisnis seperti, produsen, pedagang, pengecer dan sejenisnya.
Business ke Konsumen (B2C)
Transaksi antara penjual, produsen dengan konsumen pemakai produk.
Konsumen untuk Konsumen (C2C)
Agak susah mengartikan C2C tapi beberapa transaksi awal dalam sistem ekonomi global melibatkan barter - jenis transaksi C2C. Situs lelang adalah contoh yang baik dari C2C e-commerce.
Manfaat E-commerce.
Cara efisien dalam bertransaksi dikarenakan meniadakan batasan wilayah geografis dan batasan waktu, artinya transaksi ecommerce bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja selama dapat terhubung secara online. Dalam proses ini, e-commerce biasanya mempermudah operasional dan menurunkan biaya.
Bentuk khusus E-commerce
Pada beberapa platform, e-commerce menjanjikan pertumbuhan eksplosif.
Contoh bentuk khusus E-commerce adalah:
Mcommerce
Mcommerce singkatan dari "mobile commerce." Cepatnya penetrasi perangkat mobile dengan akses internet telah membuka jalan yang lapang untuk perkembangan ecommerce hingga menjangkau banyak kalangan.
Fcommerce
Fcommerce adalah singkatan dari "Facebook commerce." Ini istilah yang agak kurang populer. Saya tidak menemukan makna yang lebih detil tentang fcommerce selain dari bahwa popularitas Facebook yang mendunia memberikan peluang pengguna facebook untuk bertransaksi bisnis melalui facebook.
Contoh E-commerce
Belanja Online
Membeli dan menjual barang di Internet adalah salah satu contoh paling populer dari e-commerce. Penjual membuat etalase produk di internet layaknya outlet ritel. Pembeli dapat mencari dan membeli produk dengan klik mouse. Contoh populer untuk tempat belanja secara online adalah Amazon.com.
Pembayaran Elektronik
Ketika kita membeli barang secara online, perlu ada mekanisme untuk membayar online juga, yang mana melakukan pembayaran cukup dengan mengetikkan sederetan angka dan kode serta klik mouse yang dilakukan pada komputer yang online
Pembayaran elektronik adalah cara yang efisien dikarenakan tidak lagi memerlukan proses menulis dan mengirimkan cek atau tagihan. Pembayaran secara online juga menutupi celah keamanan yang timbul pada sitem pembayaran yang dilakukan dalam mata uang kertas.
Lelang online.
Situs lelang online terkenal adalah eBay. Lelang fisik telah lama populer mendahului lelang online, tetapi Internet membuat lelang bisa diakses oleh sejumlah besar pembeli dan penjual. Pelelangan online merupakan mekanisme yang efisien untuk penemuan harga. Banyak pembeli online lebih tertarik dengan mekanisme lelang daripada belanja di toko biasa.
Internet Banking.
Sekarang ini sangat memungkinkan bagi kita untuk melakukan keseluruhan transaksi perbankan tanpa harus beranjak dari kursi rumah kita mengunjungi cabang bank terdekat. Keterhubungan antara website dengan rekening bank, dan dengan kartu kredit merupakan pokok utama dalam e-commerce.
Tiket online
Tiket pesawat terbang, tiket film, tiket kereta api, tiket pertunjukan musik, tiket pertandingan olahraga, tiket konser musik, dan hampir semua jenis tiket dapat dipesan secara online. Membeli tiket secara online menjadikan kita tidak harus capek mengantri di depan loket penjualan tiket.
Langganan:
Postingan (Atom)